100 Hari Menuju Ramadhan 1445H

100 Hari Menuju Ramadhan
100 Hari Menuju Ramadhan

Waktu terasa berlalu begitu cepat hingga tanpa sadar 100 hari lagi bulan yang mulia, Ramadhan, akan tiba menjadi tamu agung setiap muslim di dunia. Akankah sampai usia kita? Semoga takdir terbaik meliputi diri kita dan keluarga.

Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda;

أتاكم رمضان شهر مبارك فرض الله عز و جل عليكم صيامه تفتح فيه أبواب السماء وتغلق فيه أبواب الجحيم وتغل فيه مردة الشياطين

“Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, telah datang menaungi kalian. Allah ta’ala wajibkan bagi kalian berpuasa di bulan tersebut. Pada bulan itu, pintu-pintu langit dibuka; ditutup pintu-pintu neraka; dan para pembesar syaithan-pun dibelenggu.”. (HR. an Nasaai)

إِنَّ لِلَّهِ عُتَقَاءَ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ لِكُلِّ عَبْدٍ مِنْهُمْ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَة

“Sesungguhnya Allah ta’ala -di bulan Ramadhan- mempunyai orang-orang yang akan Ia bebaskan dari api neraka pada setiap siang dan malam hari. Pada bulan itu, setiap muslim memiliki do’a yang akan dijawab pada setiap siang dan malam hari.”. (HR. Ahmad).

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan, dengan segenap iman dan harapan; niscaya akan diampuni segala dosa-dosanya yang telah lalu.”. (HR. Bukhari)

Persiapan Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah tamu agung dan sangat dinanti oleh seluruh kaum muslimin di seluruh belahan dunia. Merupakan hal yang sangat wajar bagi seorang yang akan kedatangan tamu agung untuk bergegas mempersiapkan diri menyambut kedatangannya. Maka demikianlah keadaan orang-orang beriman; rasa rindu untuk kembali berjumpa dengan Ramadhan, -tentu- menjadikan mereka –jauh-jauh hari- telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kedatangannya. Mu’alla bin Al Fadhl berkata;

كانوا يدعون الله ستة أشهر أن يبلغهم رمضان، ثم يدعونه ستة أشهر أن يتقبله منهم

“Para salaf, enam bulan sebelum Ramadhan berdoa agar mereka kembali dapat berjumpa dengannya; dan enam bulan setelahnya, mereka berdoa agar diterima segala ibadah mereka di bulan Ramadhan.”

Kami merangkum setidaknya ada tiga persiapan bekal menyambut Ramadhan, antara lain:

Bekal ilmu

Bekal ini amat utama sekali agar ibadah kita menuai manfaat, berfaedah, dan tidak asal-asalan. ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata,

مَنْ عَبَدَ اللهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِحُ

Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.”  (Al Amru bil Ma’ruf, hal. 15). Tidak tahu akan hukum puasa, bisa jadi puasa kita rusak. Tidak tahu apa saja hal-hal yang disunnahkan saat puasa, kita bisa kehilangan pahala yang banyak. Tidak tahu jika maksiat bisa mengurangi pahala puasa, kita bisa jadi hanya dapat lapar dan dahaga saja saat puasa, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, Sahabat, mulai sekarang mari remajakan kembali ilmu seputar Ramadhan. Bismillah

Perbanyak taubat

Inilah yang dianjurkan oleh para ulama kita. Sebelum memasuki bulan Ramadhan, perbanyaklah taubat dan istighfar. Semoga di bulan Ramadhan kita bisa menjadi lebih baik. Kejelekan dahulu hendaklah kita tinggalkan dan ganti dengan kebaikan di bulan Ramadhan.
Dikutip dari buku Dahsyatnya Keajaiban Istighfar bagi Orang-Orang Sibuk karya Khairi Syekh Maulana Arabi, inilah bacaan Sayyidul Istihgfar yang diajarkan Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan dalam hadits riwayat Imam Bukhari:

أَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَاسْتَطَعْتُ وَأَعُوذُ بكَ مِنْ شَرِمَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَى وَأَبُوهُ لَكَ بِذَنْبي فَاغْفِرْ لِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنتَ.
Bacaan latin: Allahumma anta rabi, laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana ‘abduka, wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu, wa a’uudzubika min syarri maa abuu’u laka bi dzanbi faghfirlii innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

Memohon kemudahan dari Allah

Selain dua hal di atas, kita juga harus pahami bahwa untuk mudah melakukan kebaikan di bulan Ramadhan, itu semua atas kemudahan dari Allah. Jika kita terus pasrahkan pada diri sendiri, maka ibadah akan menjadi sulit untuk dijalani. Karena diri ini sebenarnya begitu lemah. Oleh karena itu, hendaklah kita banyak bergantung dan tawakkal pada Allah dalam menjalani ibadah di bulan Ramadhan. Terus memohon do’a pada Allah agar kita mudah menjalankan berbagai bentuk ibadah baik shalat malam, ibadah puasa itu sendiri, banyak berderma, mengkhatamkan atau mengulang hafalan Qur’an dan kebaikan lainnya.

Do’a yang bisa kita panjatkan untuk memohon kemudahan dari Allah adalah sebagai berikut.

اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً

Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa” [artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah]. (Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya 3:255. Dikeluarkan pula oleh Ibnu Abi ‘Umar, Ibnus Suni dalam ‘Amal Yaum wal Lailah).

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ

Allahumma inni as-aluka fi’lal khoiroot wa tarkal munkaroot.” (Ya Allah, aku memohon pada-Mu agar mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran). (HR. Tirmidzi no. 3233, shahih menurut Syaikh Al Albani).

Semoga Allah menjadikan Ramadhan nanti lebih baik dari sebelumnya. Marilah kita mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan suka cita, diiringi ilmu, taubat dan perbanyak do’a kemudahan.

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *